Selasa, 23 September 2025
Tutorial Lengkap Rapor Digital Madrasah (RDM) Akun Guru dan Wali Kelas
Rapor Digital Madrasah (RDM) rilis pada pertengahan Juni 2021, sementara untuk penggunaan RDM akan secara resmi digunakan semester Gasal tahun pelajaran 2021/2022. Namun tidak ada salahnya sebelum kita menggunakannya, kita pelajari terlebih dahulu fitur yang ada di dalamnya.
Rabu, 03 Januari 2024
Selasa, 07 Maret 2023
Istighosah, Isro Mi’raj, Tabligh Akbar dan Pentas Seni
Senin, 6 Maret 2023 MTs Darussalam dan MI Miftahul Huda di bawah naungan Yayasan Miftahul Huda Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Istighosah, Isro Mi’raj, Tabligh Akbar dan Pentas Seni dalam rangka menyambut Bulan suci Ramadhan 1444 H., dengan menghadirkan salah satu Pencermah dari Pondok pesantren dari Ciwideuy
Kegiatan di hadiri oleh hampir seluruh civitas akademik Yayasan dan beserta para asatidz dan asatidzah dan segenap orang tua siswa, kegiatan di berlangsung di halaman madrasah, mengupas tentang Isro Mi’raj persiapan kita dalam menghadapi Ujian Madrasah dan persiapan menyongsong Bulan Suci Ramadhan agar tidak hanya saja sebagai rangkaian ibadah wajib namun juga bermakna dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT.
Senin, 24 Mei 2021
Rabu, 10 Juni 2020
Kumpulan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Se-Kota Cimahi
Sabtu, 01 Februari 2020
Kisi-Kisi USBN PAI dan Bahasa Arab MI, MTs, MA, 2019/2020
Kisi-kisi soal USBN merupakan acuan pengembangan dan penyusunan soal USBN yang dibuat berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum yang berlaku. Dengan itu, di lain pihak, kisi-kisi sekaligus menjadi pedoman bagi siswa calon peserta USBN 2019, untuk mempersiapkan diri dan mempelajari materi-materi pelajaran. Pun demikian dengan Kisi-kisi USBN PAI dan Bahasa Arab bagi madrasah jenjang MI, MTs, dan MA ini.
Sesuai dengan judulnya SK Ditjen Pendidikan Islam ini berisikan kisi-kisi USBN untuk tiga jenjang madrasah sekaligus. Pertama Kisi-kisi USBN jenjang Madrasah Ibtidaiyah dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Arab dan Akidah Akhlak.
Untuk mata pelajaran umum lainnya akan diterbitkan Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2019/2020 berdasarkan keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan.
Baca :
- Kisi-Kisi USBN SMA dan MA Tahun 2019/2020
- Kisi-Kisi USBN SMP dan MTs Tahun 2019/2020
Kedua, Kisi-kisi USBN jenjang Madrasah Tsanawiyah dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi: Bahasa Arab dan Akidah Akhlak.
Ketiga, Kisi-kisi USBN jenjang Madrasah Aliyah dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi:
- Untuk peminatan MIPA, IPS, Bahasa, Keagamaan dengan mata pelajaran Bahasa Arab dan Akidah Akhlak
- Peminatan Keagamaan dengan mata pelajaran, Bahasa Arab, Akhlak, Fikih - Ushul Fikih, Hadis - Ilmu Hadis, Ilmu Kalam, dan Tafsir - Ilmu Tafsir.
Sedang untuk mata pelajaran PAI lainnya, seperti Al Quran Hadis, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam akan diselenggarakan melalui Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN).
Baca:
Unduh Kisi-Kisi USBN PAI dan Bahasa Arab 2019/2020
Mengingat waktu penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang tinggal sebentar, penting bagi setiap madrasah dan siswa madrasah untuk memiliki Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019/2020 ini.
Untuk itu silakan unduh kisi-kisi tersebut melalui tautan di bawah ini.
Kisi-Kisi USBN PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019/2020, UNDUH DI SINI
Dengan memiliki dan mempelajari Kisi-Kisi USBN PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019/2020, harapannya siswa-siswi calon peserta USBN dapat lebih maksimal dalam mempersiapkan diri menghadapi dan mendalami materi pelajaran. Sehingga dapat mebgerjakan USBN
Sumber :
Selasa, 21 Januari 2020
GURU DAN MURID JAMAN SEKARANG
Kamis, 27 September 2012
REFERENSI PEMBINA PRAMUKA
| Buku Panduan Pegangan Pembina Pramuka |
Penyusunan “Buku Pegangan Pembina Pramuka” ini semoga bermanfaat bagi Pembina/Pembantu Pembina Pramuka sebagai bahan acuan/referensi dalam mendidik adik-adik Pramuka khususnya di lingkungan “...........isi dengan nama gudep Kakak”,. Penyusun menyadari akan segala kekurangan dalam penulisannya/penyusunan buku ini. Penyusun sangat menghargai akan kritik dan sarannya untuk penyusun ke alamat E-mail: mtsdarussalamcmh@gmail.com dan terus kunjungi blog : MTs DARUSSSALAM melalui url https://mts-darussalam-cmh.blogspot.com/
Baca Juga
Akhirnya Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini, mudah-mudahan Allah SWT membalasnya dengan berlipat ganda. Amiin.
Salam Pramuka ...!!
Rabu, 04 Juli 2012
Minggu, 21 Agustus 2011
BELAJAR TANPA BATAS
| Belajar Tanpa Batas Dengan Rumah Belajar | |
| Minggu, 17 Juli 2011 15:14 |
| Jakarta--Sebagai upaya meningkatkan layanan dan kebutuhan sumber belajar bagi peserta didik, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) meluncurkan Program Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembelajaran. Program ini meliputi portal Rumah Belajar yang dapat diakses melalui http://belajar.kemdiknas.go.id dan media berbasis televisi/video yang diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus SLB-B (tuna rungu). Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, dengan adanya fasilitas pembelajaran ini diharapkan kualitas pendidikan meningkat dan kesempatan belajar juga semakin terbuka. "Rumah belajar memungkinkan belajar tanpa batas waktu dan tempat," katanya usai meluncurkan Program Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembelajaran di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (15/07/2011). Mendiknas mengatakan, fasilitas belajar menggunakan media televisi/video bagi siswa tuna rungu dapat membantu proses belajar mengajar meskipun mereka mengalami hambatan di satu sisi. "Kita harus memberikan layanan keapda siapapun termasuk yang memerlukan layanan khusus," katanya. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemdiknas Ari Santoso menyampaikan portal Rumah Belajar merupakan fasilitas layanan bagi guru dalam menyiapkan materi pembelajaran. Dia menyebutkan, ada lima fitur di dalamnya, yakni fitur rancangan pelaksanaan pembelajaran, fitur katalog media, fitur bahan ajar interaktif, dan fitur bank soal. "Rumah Belajar pada akhirnya akan menjadi jaringan kerja pendidikan dan sumber belajar Indonesia," katanya. Adapun video bagi siswa kebutuhan khusus dalam bentuk pengajaran menggunakan komunikasi total baik isyarat dan teks secara simultan. Diharapkan fasilitas pembelajaran ini menjadi media alternatif dan pendukung dalam proses pembelajaran |
Rabu, 17 Agustus 2011
MENEMUKAN MAKNA KEMERDEKAAN
MENEMUKAN MAKNA KEMERDEKAAN
"_TANAH_AIR_"
Tanah air ku INDONESIA
negeri elok sangat ku cinta
Tanah tumpah DARAH ku yang mulya,
yang ku puja sepanjang masa
Tanah airku AMAN/MAKMUR
Pulau kelapa nan amat subur,
pulau MELATI puja'an bangsa sejak dulu kala
Melambai_lambai nyiur di pantai, berbisik_bisik raja
17 agustus hari kemerdeka'an kita, yang ke 66
Kelana memuja pulau nan indah permai
Tanah air ku INDONESIA
Merdeka ....!
Merdeka......!
Merdeka......!
Wahai Indonesia ku tercinta
HUT RI ke 66
Kata-kata MERDEKA pernah menjadi begitu sakral dan mewarnai hari-hari awal perjalanan bangsa ini. Begitu banyak jargon, semboyan dan seruan yang menggemakan kata MERDEKA dalam berbagai bentuk dan kesempatan seperti antara lain, MERDEKA ATAOE MATI !, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA !. Bahkan Preambule Undang-Undang Dasar 1945, dalam Alinea pertama kalimat pertama, secara tegas mencantumkan, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa…”.
Begitu sakralnya kata tersebut sehingga mampu menjadi elan vital yang sanggup menggerakkan energi seluruh anak bangsa untuk berjuang dan rela berkorban membangun perlawanan terhadap penjajahan dan ketertindasan demi sebuah kata, “MERDEKA…!!!”. Kentalnya pemahaman terhadap pemaknaan kata tersebut merasuk kedalam setiap sel darah dan tulang sumsum serta jiwa raga segenap anak bangsa.
Saat ini, setelah lebih dari 60 tahun (red: sekarang 65 tahun) Kemerdekaan itu berhasil diperjuangkan dengan mengorbankan setiap titik keringat dan darah para putra bangsa, “Masihkah tersisa arti dan makna kata MERDEKA di hati sanubari kita para pewarisnya?!”, “Apakah setiap bongkah batubata yang kita susun menjadi rumah masih disertai kenangan atas bagaimana Kemedekaan ini diraih?!”, “Apakah setiap bulir nasi yang masuk ke mulut kita masih diimani oleh semangat yang sama seperti yang dimiliki oleh para pejuang kita?!”, “Apakah setiap sen yang masuk ke dalam kantung kita bisa dipertanggungjawabkan kepada jiwa-jiwa para pejuang kita yang telah gugur?!”.
Pertanyaan-pertanyaan di atas semata-mata tidak untuk mengadili setiap orang dari kita. Melainkan sebagai sebuah ajakan untuk menemukan kembali makna dari apa itu sesungguhnya kehidupan, berbangsa dan bernegara yang sudah lama hilang di Bumi Persada Nusantara ini. Menjadi wajar kalau bangsa ini sekarang tidak mampu menjadi bangsa yang adiluhung gemah ripah loh jinawi, adil makmur toto tentrem kerto raharjo.
Tidak berlebihan rasanya di tengah carut-marutnya penyelenggaraan Negara yang hanya dipenuhi aroma kekuasaan serta ditingkahi dengan gejolak jagad yang berunjuk rasa dengan bencana-bencana alamnya, inilah saat yang tepat bagi kita mencoba melakukan perenungan untuk menemukan kembali jati diri kita sebagai sebuah bangsa !.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan para Pahlawannya..Dalam sebuah kesempatan yang sangat langka, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno menguraikan secara langsung mengapa dalam setiap pembukaan dan penutupan pidatonya beliau selalu meneriakkan kata MERDEKA. Beliau mengatakan, “bahwa Kemerdekaan sebuah bangsa yang sesungguhnya hanya bisa tercapai ketika setiap anak bangsa mampu meMERDEKAkan dirinya dalam arti yang sebenar-benarnya”.
Bangsa yang menghargai para Pahlawannya adalah Bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah Bangsanya..
Dengan kemampuan retorikanya sebagai seorang orator yang dikenal mumpuni, sebelum sempat ada yang menanyakan apa yang dimaksud dengan, “Mampu meMERDEKAkan dirinya dalam arti yang sebenar-benarnya”, beliau langsung menyambung uraiannya, “Yang aku maksud dengan mampu meMERDEKAkan dirinya dalam arti sebenar-benarnya adalah bahwa setiap anak bangsa ini harus mampu meMERDEKAkan dirinya dari rasa takut, takut untuk menggunakan hati nuraninya dalam menjalani hidup, takut untuk mengatakan sesuatu yang benar dengan sebenar-benarnya dan mengatakan bahwa sesuatu yang salah adalah salah dengan sebenar-benarnya”.
Beliau juga menambahkan, “Bahwa mampu meMERDEKAkan dirinya dalam arti sebenar-benarnya, itu juga berarti tidak terjajah oleh materi, kebendaan dan keduniawian yang bersifat semu dan sementara sehingga tidak berpamrih atau mengharapkan sesuatu imbalan atas setiap apa yang dilakukannya. Setiap perbuatan selalu dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan”.
Selain itu, beliau juga menandaskan, “Bahwa mampu meMERDEKAkan dirinya dalam arti sebenar-benarnya adalah ketika anak bangsa ini mampu membebaskan diri dari rasa sombong dan gila popularitas karena mereka bersikap rendah hati dan andap asor; juga dari rasa takut menderita karena mereka pandai mensyukuri dan tidak mudah putus asa; rasa ingin berkuasa dan menang sendiri karena mereka mampu bersikap demokratis membuka diri terhadap perbedaan dan mengedepankan semangat gotong-royong”.
Dalam kesempatan itu beliau juga mengatakan, “Manusia yang MERDEKA adalah manusia yang terbebas dari rasa iri, dengki, srei, dahwen, panasten dan patiopen. Sehingga menjadi manusia yang selalu setiti, nastiti, surti dan hati-hati”. “Manusia yang MERDEKA bukan manusia yang ‘hanya’ mampu bersikap BAIK, juga bukan manusia yang ‘hanya’ mampu bersikap BIJAKSANA, tapi adalah manusia yang mampu bersikap BAJIKSANA ”!, sambung beliau.
Di akhir uraiannya, beliau menegaskan, “Jikalau bangsa ini tidak mau segera kembali kepada KESEJATIANNYA sebagai bangsa yang MERDEKA dalam arti yang sebenar-benarnya, maka tak akan pernah bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang adiluhung gemah ripah loh jinawi, adil makmur toto tentrem kerto raharjo. Camkan kata-kataku ini !”.
Merdeka !, Merdeka !, Merdeka !, tiga kali aku ucapkan kata-kata itu…
Jakarta, 20 Juli 06, pukul 03.00 (repost)
Minggu, 14 Agustus 2011
SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL HARI PRAMUKA
Senin, 25 Juli 2011
SELAMAT BERGABUNG DI MTs DARUSSALAM
![]() |
| Add caption |
![]() |
| Add caption |
![]() |
| Add caption |
Senin, 25 April 2011
Minggu, 05 September 2010
GURU DAN MURID JAMAN SEKARANG
Sekarang”
Oleh: Bunga Obeng | 30 Agustus
2010 | 14:14 WIB
hari kehari bulan kebulan n
tahun ketahun makin gak
keliatan mana murid dan mana
guru. bisa dilihat dari sikap
murid yang berani menentang
semua omongan gurunya, berani
melanggar peraturan
sekolahnya, berani keluar dijam
sekolah, mentepelekan PR dan
tugas-tugas. kalo kata murid
“ peraturan itu buat dilanggar
bukan buat untuk dipatuhi kalo
dipatuhi penjara kosong dong
trus polisi kerja apa ” itu adalah
lelucon yang sering digunakan
murid-murid ….
banyak hal yang dilakukan murid
didalam pelajaran kelas yang
jarang guru mengetahuinya ….
makan dan minum
sms ’n dan tlp’n
nonton video yang sedang in
perempuan, sisiran, ngaca, ngerol
rambut
laki-laki, tidur, dengerin hadsheat
bowsing menggunakan HP
pergi kekantin dengan alasan ke
WC
DLL
murid-murid itu bisa bersikap
seperti itu karna hampir 50%
sikap guru yang seperti iyu juga.
contohnya, guru begitu dekat
dengan murid hampir-hampir
tidak ada batasan omongan
antara guru dan murid akhirnya
terbiasa sampai jam kelas, malah
ada juga yang sampai guru
melalukan tindakan seksual
kepada muridnya sendiri, Guru
jaman sekarang hanya datang
kekelas paling lama 10 sampai 20
menit hanya absen muka, absen
murid, ngasih tugas atau catatan
yang segudang dan akhirnya
gururunya ninggalin kelas buat
ngegosip dengan guru lain di
ruang guru, akibatnya murid
menyepelekan tugas dan guru
tersebut.
kalo udah gini sapa yang mau
disalahin ??????
Guru!! mana mungkin. murid bisa
menyalahkan guru segampang
itu atau mengadukan sikap-sikap
guru semudah itu, kalo iya
setelah itu juga murid itu di DO.
karna, disekolah itu kebanyakan
kamusnya adalah murid adalah
tempat kesalahan dan guru akan
selalu benar. atau
murid!! yang bersikap seperti
karena contoh gurunya …
entah lah, mungkin karna
caranya yang salah atau antara
guru dan murid tidak benar-
benar melakukan tanggung
jawabnya dengan profesinya
masing-masing.
Sumber _ www.m.kompasiana.com
Selasa, 24 Agustus 2010
Minggu, 04 Juli 2010
PENDAFTARAN SISWA/I BARU ON LINE
Dapatkan formulirnya di sini spreadsheets.google.com/viewform?formkey=dHhlY2FVOHlIYkpZZTdnZ3djdm5sWEE6MQ
Jumat, 16 April 2010
SEKOLAH HARUS AKTIFKAN KEMBALI PRAMUKA
PADA era 1970-an dan 1980-an, para siswa sekolah merasa bangga bila mengenakan seragam Pramuka. Mereka juga aktif mengikuti kegiatan kepramukaan baik yang dilaksanakan pihak sekolah atau dinas pendidikan setempat.
Tak hanya itu, anggota Pramuka akan merasa lebih bangga lagi jika terpilih mewakili kabupaten atau provinsi mengikuti jambore nasional. Saat itu dunia kepanduan menjadi dambaan para pelajar.
Ketika memasuki era reformasi, gerakan dan kegiatan Pramuka secara perlahan dijauhi para pelajar. Pada hari tertentu, para pelajar memang diwajibkan mengenakan seragam Pramuka dan atributnya. Namun mereka sebenarnya kurang memahami dan mencintai Pramuka.
Tak pelak lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Gerakan Pramuka Indonesia. Berhubungan dengan itu, Presiden meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk revitalisasi gerakan Pramuka.
Pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) Andi Mallarangeng menegaskan bahwa program kerja 100 harinya, salah satunya merevitalisasi Pramuka. Terkait hal itu, Menpora terus memberi perhatian serius gerakan Pramuka. Menpora telah mengunjungi sejumlah kwartir daerah Pramuka
di beberapa provinsi. Bahkan ia juga langsung terlibat dan mengunjungi para anggota Pramuka Indonesia yang tengah mengikuti the 26th Asia Pacific Jamboree di Los Banos Philippines, bulan lalu. Menpora mengakui saat ini ada kesan kegiatan Pramuka dinilai jadul, tidak keren, dan tidak menarik. "Padahal gerakan pramuka sangat luar biasa untuk pengembangan jati diri anak muda," katanya.
Sudah saatnya, tegas Menpora, Gerakan Pramuka dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Para siswa diajak untuk mengikuti latihan dan kegiatan Pramuka. Agar kegiatan Pramuka leljh menarik, ia meminta Kwartir Gerakan Pramuka membuat modul yang menarik. "Kegiatan Pramuka harus sesuai minat dan kesenangan para siswa sekarang," kata Menpora. Ia meminta kwartir daerah Pramuka yang kurang aktif perlu melakukan reorganisasi.
(Sumber Berita:http//
bataviase.co.id)
Sabtu, 27 Maret 2010
PRESIDEN MINTA PRAMUKA BANGUN KARAKTER BANGSA
Hal tersebut disampaikan Presiden saat melantik pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode 2008-2013 di halaman Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
"Betapa pentingnya gerakan Pramuka, apalagi di era globalisasi, dimana nilai masyarakat berubah, tentu tidak sama memimpin dan membina pramuka saat ini dibanding masa lalu," kata Presiden yang mengenakan seragam Pramuka dalam posisinya sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.
Lebih lanjut Kepala Negara meminta agar revitalisasi Gerakan Pramuka yang sudah dicanangkan sejak 2006 lalu terus dilanjutkan, walaupun sudah terlihat adanya perubahan menuju arah yang lebih baik, Presiden Yudhoyono melihat hal itu belum cukup.
"Tentu kita tidak ingin menjadi bangsa yang gagal. Kemenangan dan keberhasilan tidak datang dari langit. Bila kita pesimis, kita akan kalah. Mari kita semua terutama pembina, pelatih dan pemimpin gerakan Pramuka kita patrikan, kita ingin menjadi pemenang," tegasnya.
Presiden melihat dari tiga pilar utama menuju bangsa yang maju, yang berkaitan langsung dengan gerakan Pramuka adalah membangun peradaban yang mulia.
Salah satu hal yang penting dalam membangun peradaban bangsa yang mulia adalah pembangunan karakter. Pembangunan karakter itu bisa dilakukan Pramuka dalam banyak jenis latihan yang dimiliki.
Oleh: Mustika Iqbal
"Metodologi, metode pembinaan dan pelatihan terus dikembangkan. Sekarang sudah banyak perubahan , sudah banyak pilihan, kita tidak bisa memaksakan harus masuk gerakan Pramuka, maka harus ada daya tarik baru, daya saing baru sehingga anak-anak SMP dan SMA masih senang lakukan kegiatan Pramuka," katanya.
Terkait pembangunan karakter, Presiden menyampaikan sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan diolah dalam setiap latihan Pramuka antara membangun akhlak anak bangsa yang baik, budi pekerti, berpikir positif, tangguh, yakin diri tapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan.
Presiden mengharapkan dalam dua tahun mendatang peran Pramuka sebagai salah satu sarana pembentuk karakter bangsa dapat semakin meningkat seiring dengan proses revitalisasi organisasi tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, Jumat pagi melantik pengurus Kwartir Nasional Pramuka masa bakti 2008-2013.
Pelantikan yang berlangsung di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta tersebut dihadiri oleh para menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan sejumlah pejabat negara lainnya.
Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H dilantik sebagai Ketua Kwarna Pramuka didampingi oleh tujuh wakil ketua masing-masing Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kerja sama Laksma TNI (Purn) Dr. Amoroso Katamsi, Sp.KJ,M.M., Wakil Ketua Bidang Kepramukaan dan Saka Mayjen TNI Hatta Syafruddin,S.H., Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Penelitian Prof.DR. Jana Tjahjana Anggadiredja M.Sc,Apt.
Wakil Ketua bidang Abdimas dan Siaga Bencana dijabat oleh Marsda TNI Eris Herryanto,MA, Wakil Ketua Bidang Humas dan Informatika DR.PA. Kodrat Pramudho,S.K.M, M.Kes, Wakil Ketua bidang Usaha dan Kemitraan Dra.Bray Sri Hardani Hadikusumo,M.S, dan Wakil Ketua Bidang Internasional DR.Irid F Agoes,M.A.
Sekjen Kwarnas dijabat oleh Dr. Joedyaningsih SW, M.Sc (PH).
Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2008-2013 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 90/M tahun 2009, ditetapkan 11 Agustus 2009. (ant). tx









